Perubahan iklim dan kurangnya ketersediaan air merupakan beberapa masalah lingkungan yang tidak boleh diabaikan. Berbagai solusi ramah lingkungan pun dibuat untuk bumi yang lebih baik. Tidak terkecuali solusi untuk mengatasi masalah ketersediaan air tanah. Untuk mengembalikan air ke alam ini, salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan membuat sumur resapan.
Langkah tersebut merupakan ide sederhana dengan manfaat yang besar. Agus Hernadi, Climate Change Advisor Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) dalam acara Coca Cola Foundation Indonesia mengungkapkan, “Selain memiliki fungsi pengendalian air di musim hujan, sumur resapan juga memperbaiki debit air tanah. Sumur-sumur resapan yang dibangun di kawasan daerah resapan air (water catchment) akan menangkap aliran air hujan untuk kemudian diserap ke dalam aliran air tanah, sehingga debit air di mata air meningkat. Hal ini juga membantu meningkatkan cadangan air baku yang bisa dipakai oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.”
Masuknya air hujan ke dalam sumur resapan juga berarti sumbangan run off air hujan berkurang. Dengan kata lain, sumur resapan dapat mengurangi kemungkinan banjir. Sumur resapan merupakan salah satu cara untuk memastikan air hujan yang turun tidak terbuang percuma dan masih bisa dimanfaatkan. “Setidaknya sumur resapan memberikan empat manfaat langsung bagi lingkungan dan masyarakat, yaitu menjaga kelembapan tanah di area sekitar sumur resapan yang dibangun, memperkaya debit mata air di wilayah hilir, mengurangi banjir di wilayah pemukiman hulu, serta mengurangi isu sosial dari ketegangan antar-tetangga akibat dari mengalirnya air hujan ke halaman tetangga di bawahnya,” jelas Agus.
Tahapan pembangunannya, dapat dimulai dengan penentuan titik sumur resapan. Kemudian, penggalian tanah dan dilanjutkan dengan pemasangan batu bata untuk dinding sumur. Lalu, buat penutup dari beton bertulang dan lakukan pengecoran. Setelahnya, sumur siap digunakan. Sumur resapan ada yang berbentuk lingkaran atau persegi. Untuk lingkaran, tanah dapat digali dengan diameter 80-120 cm dan kedalaman 150-300 cm. Sementara persegi, panjang dan lebar dapat berukuran 100-120 cm dengan kedalaman 200-300 cm. Jarak sumur resapan dengan bangunan setidaknya 2 m dan 5 m dari septic tank.
Foto: Azuwit Gani, Dok. IUWASH
