Bagaimana Anda menyembuhkan diri dari patah hati? Anda mungkin berpikir akan membuang semua barang kenangan dari mantan kekasih Anda. Namun, jika Anda tidak tega membuangnya, ada museum yang bersedia menampung barang-barang dari masa lalu tersebut, yakni Museum of Broken Relationship. Museum yang pertama berlokasi di Zagreb, Kroasia.
Museum ini dibuka pada tahun 2006 oleh Olinka Vistica dan Drazen Grubisic, pasangan seniman Kroasia yang memutuskan untuk berpisah dan menginginkan adanya tempat untuk menampung semua benda-benda yang mereka kumpulkan selama hubungan mereka berjalan. Mereka pun berpikir di luar sana mungkin ada orang lain juga yang seperti mereka, menginginkan benda-benda peninggalan hubungan yang kandas diperlakukan dengan terhormat di sebuah tempat dan dapat ditampilkan untuk bisa dilihat orang lain. (Baca juga: Menilik Museum Prangko Indonesia )

Museum of Broken Relationship yang kedua belum lama dibuka di Los Angeles, Amerika Serikat pada tanggal 4 Juni 2016. Masing-masing penyumbang mendonasikan beberapa barang ke museum ini. Objek-objek yang terkumpul sangat beragam dan unik, mulai dari perhiasan, kaset, gaun pengantin dalam botol, bahkan ponsel yang meleleh. Yang menyumbangkan benda-benda tersebut juga beragam usianya, jenis kelamin, bahkan asal-usul, ras dan status sosial ekonominya. (Baca juga: Bernostalgia dengan Masa Kecil di Museum Mainan )
“Ketika mereka membawa barang-barang tersebut ke hadapan saya, mereka tampak emosional. Saya bisa melihat ketegangan dan keengganan mereka untuk memberikannya. Tapi setelah mereka memberikannya, beban mereka terlihat lebih ringan. Sungguh sebuah katarsis yang sebenarnya.” ujar Direktur Museum of Broken Relationship Los Angeles, Alexis Hyde seperti dikutip dari Nationalpost.com, Rabu (29/6).

Telah ada lebih dari 100 objek yang dipajang di dalamnya. Masing-masing disertai dengan kartu yang berisi kata-kata dari penyumbangnya, seperti puisi, lelucon, atau sentimen dan kecaman. “Museum ini akan menjadi roller coaster emosi yang dikurasi khusus untuk Anda,” ujar Hyde. “Ada perjalanan hubungan yang penuh gejolak, ada yang riuh-rendah, lucu, dan menyedihkan.” Hyde juga menambahkan bahwa tidak setiap hubungan yang rusak adalah sesuatu hal yang buruk. (Baca juga: Wow, Indahnya Taman Di Atap Gedung Museum Kepresidenan! )

Meskipun ada banyak cerita yang mengandung tragedi, Assistant Director museum ini, Amanda Vandenberg mengatakan bahwa ia juga menemukan semangat di pameran benda-benda tersebut. “Anda melihat bahwa orang-orang yang telah matang sisi emosionalnya mampu untuk move on.”

Dari objek-objek yang ada itu diharapkan dapat memberikan pelajaran terhadap pengunjung. Hyde berharap pengunjung museum juga bisa terinspirasi oleh kisah-kisah yang dibagikan melaui benda-benda penuh kenangan di museum ini dan dengan begitu mereka bisa menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup mereka meski mengalami patah hati yang terhebat sekalipun. “Saya ingin mereka berpikir setelah melihat barang-barang ini bahwa mereka harus memiliki hubungan yang baru, bertemu dan berteman dengan orang baru.” (Baca juga: Museum Kata Andrea Hirata di Pulau Belitung )
