Pasar properti Indonesia diperkirakan akan semakin membaik di tahun 2017. Pasalnya banyak faktor pendukung yang akan mendorong roda pasar properti sehingga melaju lebih kencang. Antara lain kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty, KPR Mikro, dan skema kredit dari perbankan yang makin memudahkan masyarakat membeli properti.
Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung mengatakan, tren positif sudah terlihat melalui Rumah123 mendekati akhir tahun 2016. Tercatat adanya pertumbuhan dari sisi penjualan dari data portal properti tersebut.
”Tercatat adanya growth yang sangat baik dari sisi penjualan properti sesuai data kami. Total pertumbuhan penjualan pada 2016 naik mencapai 180 persen dibanding 2015,” ujar Untung pada acara Property Outlook 2017 yang mengambil tema “Rebound di Sektor Properti Yang Tak Lagi Cuma Mimpi”, yang diadakan oleh Rumah 123.
“Kami melihat adanya kenaikan nilai penjualan yang mengejutkan terjadi pada unit landed house yang yang hampir mencapai 200 persen, tepatnya 192 persen. Pertumbuhan minat konsumen terhadap hunian vertikal atau apartemen juga tak kalah pesatnya yang tumbuh mencapai 178 persen.
“Dan itu terus meningkat pada bulan-bulan akhir 2017, sekitar jelang akhir tahun, di mana tertinggi terjadi pada Oktober 2016,” kata Untung. Tak hanya penjualan, Rumah123 juga mencatatkan pertumbuhan proyek. Banyak developer besar melanjutkan yang sempat tertunda, atau bahkan membangun proyek-proyek baru.
Disamping pengaruh dari daya beli yang meningkat karena makin membaiknya perekonomian, pertumbuhan properti juga didukung oleh pihak perbankan dan kebijakan dari pemerintah. Untung menjelaskan, adanya FLPP dan KPR Mikro merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah, terlebih lagi diluncurkannya kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak.
Property Outlook 2016 ini menghadirkan sejumlah pembicara dari perbankan dan pihak pengembang. Sementara peserta diskusi, disamping dihadiri oleh media, juga diikuti oleh agen properti dan stakeholder properti lainnya.
ft : Didan